Meski IHSG dan Rupiah Anjlok, Likuiditas Bank Ini Masih Aman

Meski IHSG dan Rupiah Anjlok, Likuiditas Bank Ini Masih Aman

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 14 Nov 2016 20:43 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pasca menangnya Donald Trump dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) terjadi gejolak di pasar keuangan dunia, termasuk di Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam dua hari belakangan ini mengalami penurunan yang cukup tajam.

Bahkan, sejumlah saham perbankan di BEI mengalami penurunan saat perdagangan sesi I siang tadi. Beberapa di antaranya adalah harga saham BRI yang turun 5,8%, Bank Mandiri turun 5%, dan BCA 3,4%.

Namun menurut Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, likuiditas BNI saat ini masih dalam kategori aman. Nasabah perbankan masih cukup percaya terhadap kondisi ekonomi di Indonesia, sehingga belum ada penarikan dana dari bank ke luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketidakpastian ekonomi di emerging market alias negara berkembang diyakini terjadi hanya sementara.

"Kalau kita lihat perkembangannya dari kita itu nasabah masih confidence. Nggak ada terjadi permintaan yang melonjak. Mereka hanya meyakini ini hanya sesaat," kata Baiquni di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).

Baiquni menambahkan, fundamental ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan yang baik. Kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) bank juga berangsur turun. Sehingga kepercayaan investor menanamkan uangnya di Indonesia masih tinggi.

"Fundamental ekonomi kita kan bagus, likuiditas juga ada. Kalau perbankan masalah NPL juga membaik. Jadi sebenarnya alasan fundamental kan nggak ada, pertumbuhan ekonomi juga kan baik," kata Baiquni.

Namun, pemerintah juga harus selalu waspada terhadap ketidakpastian ekonomi yang terjadi saat ini. Sehingga tidak memberikan dampak yang semakin buruk terhadap perekonomian Indonesia.

"Yang penting bagaimana kita mempersiapkan diri kan ya. Jangan sampai ada yang membuat pasar tidak stabil kan," kata Baiquni. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads