"Potensi PKL untuk dijadikan nasabah cukup besar. Di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai jutaan. Ini kami akan garap menjadi nasabah yang potensial buat bisnis BTN," ujar Direktur Utama BTN Maryono usai meresmikan bantuan 60 unit shelter ke para Pedagang Kaki Lima (PKL) Gerobak Kuning di kawasan Sriwedari, Solo, Jawa, Tengah, kemarin.
Maryono mengatakan, agar para PKL bisa terus melangsungkan kegiatannya, maka perlu dibantu baik dari segi sarana maupun kredit usaha. Jika mereka sudah berhasil maka potensi untuk dijadikan nasabah tabungan dan KPR sangat terbuka luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah diberikan kredit, kami juga akan melakukan pembinaan agar usaha mereka berhasil. Sehingga nantinya mereka juga bisa naik kelas," tambahnya.
Mengenai bantuan shelter untuk PKL, menurut Maryono, merupakan upaya BTN mendukung usaha Pemerintah kota Solo dalam memberikan sarana dan prasarana yang layak bagi Pedagang Kaki Lima dengan melakukan penataan atau relokasi.
Dengan memberikan sarana berjualan yang layak, diharapkan para pedagang bisa mendapatkan fasilitas yang memadai dalam usaha sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarganya.
"Sebanyak 60 unit shelter yang dibangun berukuran 2,5 x 3 meter diperuntukan bagi PKL yang sebelumnya menempati kawasan City Walk, depan Solo Grand Mall. Shelter baru bagi pedagang berlokasi di kawasan kuliner dan satu kawasan dengan Museum keris," jelas Maryono.
Menurut Maryono, hal serupa juga akan dilakukan BTN ke daerah-daerah lain seperti Bali dan pinggiran DKI Jakarta. Di daerah tersebut banyak para PKL yang potensial untuk dibina dan diberikan KPR untuk pekerja informal.
Di tempat yang sama, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyambut baik peran serta Bank BTN dalam program penataan lingkungan bagi PKL, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai bagi PKL. Pemerintah Kota Solo berharap dengan penataan yang lebih baik, maka kawasan kota Surakarta bisa lebih rapi, tertib dan nyaman dikunjungi.
"Selain itu, dengan memberikan lokasi, dan alat berusaha yang lebih baik, maka ekonomi kerakyatan kota Surakarta bisa lebih berkembang," katanya. (dna/dna)











































