"Pertumbuhan ekonomi global 2016 kami perkirakan sekitar 3,0%, lebih rendah dari capaian 2015," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo, dalam pidatonya pada Pertemuan Tahunan BI di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Beberapa negara maju dengan kondisi ekonomi masih lemah adalah Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Jepang. Eropa semakin memburuk pasca adanya referendum Brexit pada pertengahan tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekonomi China juga tidak dapat lagi tumbuh seperti yang diharapkan, meski sudah mencapai 6,6% pada kuartal III-2016. Begitu juga dengan India yang ekonominya tertahan pelemahan global.
"Sementara itu, kinerja Brasil dan Rusia juga tetap perlu mendapat perhatian, meskipun tekanan penurunan sudah mulai berkurang," terangnya.
Sementara itu, harga minyak dunia masih dalam tren menurun, dipengaruhi besarnya pasokan dari OPEC dan AS. Harapan positif baru terlihat pada batu bara dan minyak nabati (CPO) yang dalam beberapa bulan terakhir mulai meningkat.
"Kenaikan harga tersebut lebih dominan dipengaruhi penurunan produksi ketimbang akibat kenaikan permintaan," kata Agus. (mkl/wdl)