Perkuat Bisnis Syariah, Mandiri Suntik Modal BSM Rp 500 Miliar

Perkuat Bisnis Syariah, Mandiri Suntik Modal BSM Rp 500 Miliar

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 23 Nov 2016 14:44 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Bank Mandiri menyuntik dana sebesar Rp 500 miliar kepada perusahaan anak, Bank Syariah Mandiri (BSM) guna memperkuat permodalan perusahaan anak. Pasca-penambahan modal, rasio kecukupan modal Bank Syariah Mandiri akan berada pada kisaran 14,5%.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, suntikan dana tersebut dilakukan untuk menjaga agar permodalan BSM tetap berada pada posisi yang aman untuk mendukung ekspansi perusahaan yang diharapkan bisa membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 9-10% pada tahun ini dan tahun depan.

"Langkah ini untuk memperkuat bisnis kami di perbankan syariah. Selain itu, penambahan modal juga dapat meningkatkan valuasi BSM sehingga tetap memimpin pasar perbankan syariah," kata Rohan di Plaza Mandiri Jakarta, Rabu (23/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penambahan modal kepada BSM itu, lanjut Rohan, merupakan salah satu rencana strategis perseroan yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank 2016.

"Suntikan modal ini pun tidak berpengaruh terhadap kecukupan modal Bank Mandiri yang terjaga baik di kisaran 20%," jelasnya.

Dengan penambahan modal sebesar Rp 500 miliar, modal disetor BSM menjadi Rp 2,49 triliun dan memperkuat posisi BSM sebagai Bank Syariah pertama yang berada dalam kategori Buku III.

Sementara itu, Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengungkapkan, penambahan modal akan memperkuat kinerja BSM dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. Dia mengungkap, kinerja BSM dari sisi volume, kualitas dan profitabilitas saat ini makin baik. Lebih lanjut, dia mengatakan, BSM pada 2016 dan 2017 mematok pertumbuhan konservatif mempertimbangkan makroekonomi dan menjaga kualitas.

Hingga September 2016, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 53,2 triliun tumbuh 5,2% dari periode yang sama tahun lalu dengan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 66,0 triliun, meningkat 10% dari September 2015. Laba bersih per September 2016 Rp 246 miliar atau naik 65,5%. (drk/drk)

Hide Ads