Hal ini pula yang meyakinkan bank sebesar Credit Suisse menjadi bank yang termasuk paling aktif memberikan pendanaan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia selama lebih dari 20 tahun. Jika dibandingkan dengan bank-bank global lainnya yang aktif di pasar keuangan, Credit Suisse termasuk yang paling terdepan soal pendanaan.
"Karena Indonesia salah satu negara yang menurut kita mempunyai potensi ke depan yang bagus. Sekarang Brasil saja pertumbuhannya jauh di bawah Indonesia, dulu kan mereka cukup bagus. Bahkan sempat negatif pertumbuhannya. Asia juga sempat kurang baik pertumbuhannya. Jadi di Asia ini, ya kalau dilihat Indonesia, India, China. Tiga inilah yang saya kira banyak dilirik orang sebagai opportunity dari kesempatan yang ada," katanya kepada detikFinance saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa perusahaan Indonesia yang bersejarah ditangani di antaranya Sole Arranger dari CT Corp, dan Bookrunner dari PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Lebih lanjut, Helman mengatakan, sejumlah program yang digagas oleh pemerintah saat ini untuk menarik investor, dan membangun infrastruktur menjadi prioritas menjadi daya tarik investor untuk melakukan bisnis. Tentu saja komitmen pemerintah juga dilihat di sini.
"Indonesia sekarang kan kompetitif indeks nya membaik. Dalam sejarah rupanya termasuk salah satu yang cukup jarang. Dan Pak Jokowi menegaskan nggak mau berhenti di situ saja, mau dibikin lebih kompetitif lagi. Itu semua hal-hal yang positif, dan memberikan antisipasi bagi investor," ujar Helman.
Dengan adanya semangat bahwa investasi akan ada perlindungan dan dukungan yang kuat dari pemerintah, hal ini akan memberikan rasa percaya diri pada investor-investor untuk menaruh dananya di Indonesia.
"Dan mereka banyak melihat program-program lain yang dilaksanakan, kalau itu bagus, itu akan memberi motivasi positif untuk investor masuk lebih banyak," tandasnya. (drk/drk)











































