"Kalau dilihat ruangnya semakin tipis, apalagi NPL tinggi," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad di Hotel Fairmont, Jakarta, (6/12/2016).
Muliaman menilai harus ada alternatif pembiayaan ke depannya. Dari pasar modal ruang yang tersedia sekitar Rp 250 triliun. Ruang lainnya adalah dari dana pensiun dan asuransi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
OJK sudah menyiapkan regulasi agar ruang tersebut dapat dioptimalkan. Namun memang perlu ada sosialisasi lebih lanjut kepada pemegang dana tersebut, agar paham akan risiko dari penempatan dana yang dilakukan.
"Memang tidak sembarangan karena tahu keputusan bisa terekspos ke risiko lain tapi tentu saja tidak ada yang tidak berisiko. Maka bagaimana memitigasinya terutama ketika kami longgarkan dana pensiun dan asuransi untuk ubah investasi policy untuk mereka meng-hold investasi jangka panjang," terang Muliaman. (mkl/hns)