"Pertumbuhan kredit kita juga sudah di atas target kita sendiri. Kita target 13%, tapi ini sudah mencapai 15%, lebih tinggi," tutur Direktur Konsumer BJB Fermiyanti di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Pertumbuhan kredit 15% pada triwulan III-2016 disumbang oleh penyaluran kredit konsumer seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit perorangan. Kedua sektor tersebut menyumbang hingga 70% dari pertumbuhan kredit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, rasio Not Performing Loan (NPL) alias kredit bermasalah BJB juga terbilang rendah di kisaran 1,7%. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri dan target perseroan di level 2%-2,5%. Rendahnya rasio NPL dikarenakan selektifnya penyaluran kredit BJB.
"Kita ini Alhamdulillah masuk pasar selektif dan sesuai dengan appetite kita. Kita masuk ke kredit yang dibiayai APBN dan APBD, juga ke fixed income," tutur Fermiyanti. (drk/drk)











































