Bagaimana Kelanjutan Restrukturisasi Modal AJB Bumiputera?

Bagaimana Kelanjutan Restrukturisasi Modal AJB Bumiputera?

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 13 Des 2016 13:46 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJB Bumiputera) tengah berusaha menyelamatkan pembayaran klaim ke lebih dari 6,7 juta pemegang polis di masa mendatang. AJB Bumiputera saat ini berada dalam posisi keuangan yang terpuruk.

Restrukturisasi AJB Bumiputera yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan yang saat ini tengah dalam pembahasan antara pengelola statuter dan calon investor. Pengelola statuter merupakan pengelola AJB Bumiputera yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Oktober 2016 lalu.

"Semuanya kan masih dalam pembahasan antara pengelola statuter dengan yang sekarang mengelola Bumiputera dengan calon investornya. Itu sekarang masih beberapa perubahan skenario," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani di Hotel J.S. Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai rencana penerbitan saham baru atau rights issue PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) sebesar Rp 10,32 triliun untuk menyelamatkan AJB Bumiputera juga masih menunggu persetujuan OJK.

"Ini kan persetujuan untuk mendapatkan dari pasar modal OJK kan belum. Sedang dalam proses apakah jadi itu akan menggunakan Evergreen sehingga pernyataan efektifnya akan dikeluarkan itu dalam proses," lanjut Firdaus.

"Jadi ini memang belum final terus terang aja belum final," tambah Firdaus.

Suntikan modal kepada AJB Bumiputera diharuskan melalui anak usahanya. Suntikan modal kepada AJB Bumiputera bisa dilakukan oleh siapapun baik melalui pasar modal ataupun suntikan langsung.

"Tetap melalui anak perusahaan. Kalau strategic partner kan dia tidak melalui pasar modal gitu misalnya dia bawa modal langsung nih boleh-boleh saja," kata Firdaus.

Firdaus menekankan, restrukturisasi AJB Bumiputera masih terus dilakukan, OJK juga tidak mewajibkan restrukturisasi selesai di akhir tahun ini. OJK meminta AJB Bumiputera untuk fokus dalam memperbaiki perseroan sehingga investor lebih percaya untuk menanamkan modalnya.

"Kita nggak 2016 nggak, kalau baru masuk 2017 oke saja. Kita tidak paksakan 2016 masuk modal. Sekarang kita minta benahi saja rapikan kalau sudah rapi saja sudah bagus investor yang masuk kan lebih banyak," tutup Firdaus. (drk/drk)

Hide Ads