Kartu kredit dijadikan sebagai salah satu sumber pendanaan untuk berlibur. Bolehkah kita memakai kartu kredit sebagai modal untuk liburan?
Perencana Keuangan, Eko Endarto, memberi pandangannya. Menurutnya, penggunaan kartu kredit sebaiknya digunakan untuk kebutuhan mendesak dan transaksi yang dipakai dalam jangka pendek seperti belanja bulanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada dasarnya kalau pakai kartu kredit itu diutamakan untuk 2 hal. Untuk keadaan darurat seperti sakit dan transaksi konsumsi jangka pendek, seperti belanja bulanan, transaksi bulan ini dan bulan depan dilunasi," ujarnya kepada detikFinance, Jumat (16/12/2016).
Eko menjelaskan, biaya liburan sebaiknya menggunakan uang kas. Kenapa? Karena biasanya biaya untuk liburan memerlukan biaya yang banyak, sementara sifat kartu kredit yang mematok bunga tinggi akan menjadi beban jika tagihan tidak dibayar lunas di bulan berikutnya.
Kecuali, kata Eko, kita bisa memastikan jika bulan depan bisa membayar seluruh tagihan kartu kredit yang dipakai selama liburan, paling tidak 30% dari total tagihan.
"Kalau buat liburan jangan pakai kartu kredit. Kecuali dipastikan bulan depan ada uang untuk bayar tagihannya, lunas, minimal 30% dari total," katanya.
Menurut Eko, biaya liburan sebaiknya memakai uang tabungan yang memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari khusus untuk biaya liburan. Selain tabungan, jika liburan direncanakan lebih dari setahun sebelumnya, ada baiknya bisa menggunakan uang hasil investasi di reksa dana.
Hal lain yang juga kurang tepat dilakukan menggunakan kartu kredit adalah cicilan rumah dan kendaraan. Hal ini karena sifat cicilan rumah dan kendaraan yang dilakukan dalam jangka panjang, sementara bunga kartu kredit yang dipatok tinggi. Saat ini, rata-rata bunga kartu kredit dipatok 2,35% per bulan.
"Untuk cicil mobil, KPR nggak boleh, kecuali kepepet bulan itu cashflow lagi bermasalah. Tapi, bulan berikutnya harus segera dilunasi biar nggak kena bunga tinggi," ucap dia. (drk/hns)











































