"Dana repatriasi Rp 11 triliun hingga Jumat kemarin. Desember kan ini belum berakhir, kebanyakan berasal dari negara Singapura dan AS, yang saya ingat 2 itu," kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada detikFinance, Minggu (18/12/2016).
Jumlah tersebut meningkat Rp 2 triliun dari November lalu sebesar Rp 9 triliun. Ia memperkirakan hingga akhir periode II tax amnesty masih banyak dana repatriasi yang akan masuk ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haru memprediksi hingga Desember akhir nanti dana repatriasi yang datang akan meningkat karena masih banyak yang belum menunaikan kewajibannya yang harus dibayar hingga 31 Desember 2016.
"Iya masih ada, kita tunggu nanti sampai 31 Desember. Kemungkinan masih bertambah lagi. Mungkin sudah ada yang terepatriasi tapi sebagian belum setor. Secara nasional, waktu itu di acara OJK catatannya yang janji mau masuk itu ada Rp 143 triliun, tapi yang masuk baru Rp 40 triliunan. Jadi proposionalnya masih banyak yang belum," imbuhnya.
Sementara itu, hingga 16 Desember kemarin, jumlah uang tebusan yang masuk melalui BRI mencapai Rp 3 triliun. Jumlah Wajib Pajak (WP) yang mengikuti tax amnesty pada periode II ini tergolong lebih sepi daripada periode I kemarin.
Haru menjelaskan, dari sisi perbankan banyak orang yang memanfaatkan momen saat periode I, tetapi ada juga yang masih mengkalkulasikan jumlah hartanya sehingga diperkirakan akhir Desember akan membludak seperti akhir periode I kemarin.
"Kalau dilihat dari sisi bank-nya kemarin orang-orang sangat memanfaatkan momen dan ambil keputusan cepat langsung daftar untuk repatriasi. Sebagian yang belum mungkin karena belum kalkulasikan, jadi masih hitung-hitung dulu, tapi masih ada 1 minggu lagi. Mungkin seperti September kemarin yang di akhir-akhir akan lebih banyak membludak," kata Haru. (drk/drk)











































