Rupiah dengan desain baru ini diluncurkan untuk memberi penyegaran. Harapannya agar masyarakat lebih mencintai alat tukar Republik Indonesia ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo ingin, uang rupiah ini diperlakukan dengan baik agar tidak cepat rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, masyarakat umumnya kurang menghargai uangnya terlihat dari kebiasaan melipat hingga mencoret-coret uang tersebut.
Bahkan, sejumlah pedagang sengaja membasahi uangnya dengan alasan agar tidak mudah terbang dan hilang.
"Masyarakat kita di beberapa daerah, uang baru begitu diterima dimasukkan ke air, supaya jangan terbang. Tapi kan uangnya jadi cepat rusak. Banyak pula bayar parkir diremas. Apa lagi yang suka disteples. Sebelum anaknya berangkat sekolah uangnya disteples. Uangnya jadi rusak," tutur Agus.
Bila uang rupiah rusak, maka negara harus mengeluarkan biaya lebih untuk mencetak uang baru. Padahal bila uang yang beredar lebih awet, anggaran yang diperlukan untuk mencetak uang baru bisa dialihkan untuk melakukan kegiatan yang lebih produktif seperti pembangunan infrastruktur.
Anda bisa menyaksikan video menarik dari 20detik di sini:
(dna/hns)