Gubernur BI: Kita Usahakan Agar Bunga Kredit Betul-betul Turun

Gubernur BI: Kita Usahakan Agar Bunga Kredit Betul-betul Turun

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 19 Des 2016 18:25 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus mengupayakan agar bunga kredit perbankan terus mengalami penyesuaian. Kebijakan yang mungkin dilakukan untuk mendukung penurunan bunga kredit adalah melalui penurunan suku bunga acuan BI yaitu BI 7 Days Repo Rate. Saat ini, BI 7 Days Repo Rate berada di level 4,75%.

Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, suku bunga acuan BI sudah beberapa kali mengalami penurunan sepanjang tahun ini, namun tidak diikuti penurunan suku bunga kredit perbankan. Sementara, suku bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan sudah turun.

"Kita memang terus memperhatikan, Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate sudah turun sampai 4,75%, itu bunga kredit dari perbankan kan belum cukup turun dan kita melihat ini ada faktor juga karena kredit bermasalah yang masih tinggi dan juga kondisi global yang belum membaik," ujar dia saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Senin (19/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan, penyebab masih belum turunnya suku bunga kredit perbankan lantaran angka rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) belum membaik.

Di semester kedua tahun depan, seiring membaiknya NPL, penyaluran kredit juga akan lebih tinggi. Dengan demikian, diharapkan suku bunga kredit juga bisa turun.

"Nanti kalau NPL sudah lebih tertata di semester kedua tahun 2017, penyaluran kredit akan lebih tinggi, tetapi kita masih mengusahakan agar betul-betul bunga kredit itu bisa terus mengalami penyesuaian yaitu penurunan. Karena di tahun 2017 ini dana pihak ketiga bunganya sudah turun ya, tetapi bunga kredit perlu terdampak dan ini perlu waktu untuk benar-benar turun," jelas dia.

Agus memperkirakan, penyaluran kredit di tahun ini bisa bergerak di kisaran 7-9% dan di tahun depan diproyeksikan akan bisa lebih tinggi di angka 10-12% seiring dengan perbaikan ekonomi Indonesia.

"Kita juga melihat bahwa angka NPL sudah cukup bertahan dan kita harapkan di semester II sudah akan lebih terkendali sehingga penyaluran kredit akan dapat lebih lancar," tandasnya. (drk/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads