"Apabila terjadi pembobolan rekening oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, bukan hanya pemilik rekening saja yang dirugikan, akan tetapi bank juga ikut dirugikan karena membuat kepercayaan nasabah untuk menyimpan uangnya di bank menjadi menurun," ujar Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Hari Siaga Amijarso, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/1/2017).
Salah satu praktik kejahatan yang melibatkan kecanggihan teknologi yang kerap terjadi dan meresahkan masyarakat di antaranya, pelaku berpura-pura sebagai seseorang dari pihak bank dan meminta data-data nasabah dengan berbagai alasan melalui media SMS, telepon ataupun e-mail. "Bank BRI tidak pernah meminta data pribadi nasabah, termasuk untuk pengkinian data melalui SMS, telepon, e-mail maupun media sosial," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BRI terus melakukan pembaharuan terus-menerus terkait kebijakan keamanan informasi nasabah, sistem, dan infrastruktur guna memastikan transaksi dan rekening nasabah aman. Selain itu, BRI gencar melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai tips bertransaksi yang aman melalui berbagai bentuk sarana komunikasi, seperti melalui media massa, email messaging, dan akun media sosial resmi BRI dalam rangka meningkatkan awareness nasabah dan memastikan nasabah senantiasa berhati-hati dalam bertransaksi.
"Kami mengimbau kepada nasabah, apabila ada pihak di luar Bank BRI mencoba melakukan penyalahgunaan atas nama Bank BRI, agar segera menghubungi Kantor Cabang BRI terdekat atau menghubungi call BRI di 14017 untuk melakukan konfirmasi," tegas Hari. (mkl/dnl)