"Di angka saya kira tidak akan jauh-jauh lah. Sekarang kita 13-15%, ya di angka 15%-an lah," jelas Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam acara Pertemuan Tahunan Pelaku Indsutri Jasa Keuangan di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017) malam.
Selain itu, sesuai dengan fokus penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini ke sektor produktif, BRI juga berkomitmen untuk melakukan hal tersebut. Selama ini, sebagian besar KUR disalurkan ke sektor perdagangan yang dirasa kurang banyak memberikan dampak kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KUR kita tahun ini sektor produktif, artinya bisa penyerapan tenaga kerja. Dengan adanya serapan tenaga kerja maka daya beli masyarakat meningkat, dengan daya beli meningkatkan otomatis ada demand terhadap konsumsi meningkat," jelas Asmawi.
Selain itu, penyaluran kredit ke sektor infrastruktur yang sudah dilakukan oleh BRI juga ikut memberikan dampak ekonomi yang cukup besar. Dengan dibangunnya berbagai infrastruktur maka timbul lapangan kerja baru yang juga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
"Infrastruktur kan sudah jalan, tapi yang dibangun bukan infrastrukturnya saja, pekerjanya juga kan menggerakkan sektor lain. Misalnya semen, baja, kemudian lapangan kerja kemudian turunannya, itu akan meningkat semua," tutup Asmawi. (mkj/mkj)