"Rp36,69 triliun itu outstanding saat ini. Penempatannya tersebar di berbagai tahun," kata Direktur Pembiayaan Syariah, Kementerian Keuangan, Suminto kepada detikFinance, Rabu (18/1/2017).
Dalam catatannya, terdapat 18 seri SBSN yang sudah diterbitkan. Tahun jatuh tempo dari setiap seri, cukup beragam. Mulai dari periode 2017 hingga 2029. Sementara kupon berkisar antara 5-9%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Instrumen ini zero-risk instrument karena diterbitkan oleh Pemerintah, sesuai dengan syariah, dan memberikan imbal hasil yang cukup menarik sesuai dengan market rate," paparnya.
"Dengan demikian, tentu ini memberikan keamanan yang baik bagi dana publik, seperti dana haji yang dikelola oleh Kementerian Agama, yang sekaligus memberikan keuntungan (imbal hasil/return) yang baik pula," tegas Suminto. (mkl/ang)