Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Juda Agung mengatakan hal tersebut merupakan dampak dari penurunan suku bunga acauan yang cukup agresif dalam beberapa bulan terakhir. Sehingga likuiditas di sistem keuangan tetap terjaga dan memberikan ruang untuk penurunan bunga di perbankan.
"Menurut hemat kami dengan penyesuaian suku bunga deposito dan kredit membantu proses recovery di sektor keuangan, perbankan, dan korporasi," kata Juda usai RDG di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (19/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya suku bunga deposito akan terus menyesuaikan mendekati penurunan BI 7 Days dan suku bunga kredit juga akan lakukan penyesuaian sesuai penurunan suku bunga deposito," kata dia.
Lebih lanjut Juda memaparkan, Bank Indonesia akan menjamin ketersediaan likuiditas. Sehingga tidak ada persepsi likuiditas perbankan ketat.
"Itu akan kami jaga di Januari. Operasi moneter seperti depocit facility dan sebagainya, saat ini juga di atas Rp 300 triliun, jadi dibanding 2016 sangat memadai sehingga tidak ada alasan penurunan suku bunga deposito tertahan," kata dia.
(mkj/mkj)











































