Vice General Manager BNI KCLN Hong Kong, Aidil Azhar, mengatakan dana repatriasi sebesar Rp 275 miliar tersebut berasal dari beberapa individu yang selama ini menjalankan bisnis di Hong Kong. Sementara untuk dana tebusan di kantor cabangnya hingga berakhirnya periode II baru Rp 285 juta.
"Uang tebusan di BNI Hong Kong Rp 285 juta, itu dari 9 orang atau transaksi. Sementara realisasi repatriasi itu Rp 275 miliar. Memang ada satu institusi yang kebetulan dananya cukup besar di sini," jelas Aidil ditemui di BNI KCLN Hong Kong, Far East Finance Center, 16 Harcourt Rd, Admiralty, Hong Kong, Senin (23/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Potensi yang besar justru ada di China. Karena banyak orang Indonesia yang punya usaha di China. Namun di sana ada regulasi pembatasan uang yang keluar, perlu ada pembicaraan G to G agar potensi dana tersebut bisa direpatriasi," ujar Aidil.
(idr/mkj)











































