BPJS Ketenagakerjaan Bantu Penyandang Disabilitas Bikin Bisnis Sendiri

BPJS Ketenagakerjaan Bantu Penyandang Disabilitas Bikin Bisnis Sendiri

Yulida Medistiara - detikFinance
Rabu, 25 Jan 2017 17:51 WIB
Foto: dok. BPJS Ketenagakerjaan
Bali - Dalam mewujudkan nawacita pemberdayaan penyandang disabilitas secara inklusif, BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan Tokopedia dan Social Protection Programme yang diimplementasikan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH menyelenggarakan serangkaian kegiatan pelatihan bagi penyandang disabilitas di Yayasan Annika Linden, Bali.

Inisiatif ini merupakan tindak lanjut program GN Lingkaran yang dilaksanakan Desember 2016 silam. BPJS Ketenagakerjaan, bekerja sama dengan BPD Bali dan BNI, memberikan bantuan iuran program BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja penyandang disabilitas.

"Kegiatan ini adalah wujud nyata perhatian BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan menyeluruh kepada para pekerja di Indonesia," kata Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banuspa, Kuswahyudi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/1/2017).
BPJS Ketenagakerjaan Bantu Penyandang Disabilitas Bikin Bisnis SendiriFoto: dok. BPJS Ketenagakerjaan

Diharapkan dengan melakukan inisiatif-inisiatif strategis seperti ini, dalam jangka pendek dapat memberdayakan penyandang disabilitas melalui penciptaan tenaga kerja dan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas secara ekonomi, sosial dan budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peserta pelatihan kali ini berasal dari berbagai yayasan penyandang disabilitas di Bali, antara lain Yayasan Bunga Bali, Yayasan Bhakti Senang Hati, Yayasan Cahaya Mutiara, Yayasan Peduli Kemanusiaan dan Yayasan Puspadi.

Mayoritas tuna daksa dan beberapa tuna grahita (Yayasan Peduli Kemanusiaan) yang telah memiliki skill dalam mengembangkan produk sesuai dengan keterampilan masing-masing.

Meskipun telah memiliki kompetensi dalam pengembangan produk, namun terdapat tantangan besar yang masih dihadapi, salah satunya adalah soft skill dalam pendistribusian dan penjualan produk.

Dalam menjawab tantangan ini, Tokopedia selaku e-commerce terbesar di Indonesia dilibatkan untuk mendukung terwujudnya kemandirian para penyandang disabilitas dalam menghadapi ekonomi digital melalui pelatihan pemanfaatan internet dalam berbisnis online.

"Misi kami adalah pemerataan ekonomi digital. Kami ingin memastikan siapa saja bisa mewujudkan mimpi untuk membangun bisnis, dimulai dari Tokopedia; siapa saja bisa menikmati pengalaman berbelanja online yang transparan, efisien dan aman, dimulai dari Tokopedia. Kami percaya setiap individu bisa menciptakan peluangnya masing-masing, tidak terkecuali penyandang disabilitas," tutur Communications Lead Tokopedia Siti Fauziah (Puji).

Pelatihan tersebut di sisi lain juga didukung oleh GIZ melalui kegiatan peningkatan kapasitas serta assessment penciptaan tenaga kerja dan lapangan pekerjaan yang kondusif bagi pekerja penyandang disabilitas.

Inklusivitas penyandang disabilitas, khususnya dalam program perlindungan sosial, adalah salah satu dukungan utama Pemerintah Republik Federal Jerman kepada Pemerintah Indonesia sejak tahun 2010.

"Melalui Program Perlindungan Sosial/Social Protection Programme (SPP), kami kami berusaha mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja dengan disabilitas maupun kemandirian penyandang disabilitas untuk berwirausaha, yang selanjutnya akan berkontribusi terhadap kemandirian ekonomi penyandang disabilitas," tutup Frank Schneider selaku Deputy Director, Social Protection Programme, GIZ. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads