Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowadojo hal ini karena sejumlah perbankan mengalami kenaikan jumlah kredit bermasalah dari sebelumnya 2,5% menjadi 3,1%. Salah satu faktor meningkatnya kredit yang bermasalah adalah melemahnya ekonomi di dunia yang diikuti harga komoditas mengalami penurunan.
"Di 2015 pertumbuhan kredit itu sampai di atas 10% tetapi di tahun 2016 ini sepanjang tahun ada di kisaran 9%. Dalam banyak hal itu adalah karena memang perbankan mengalami kredit bermasalah yang meningkat yang tadinya di Kisaran 2,5 meningkat menjadi 3,1 dan juga lemahnya ekonomi dunia," ujar Agus, di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di tahun 2017 kita melihat bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan lebih baik dan ini dalam banyak hal karena di Amerika dan di Tiongkok itu lebih baik kita juga melihat harga-harga andalan ekspor Indonesia sudah ada perbaikan," ujar Agus.
Seperti diketahui, pertumbuhan kredit sepanjang 2016 hanya sebesar 7,9%. Capaian tersebut dinilai masih sejalan dengan target yang berada di kisaran 7% sampai 9%. Bank Indonesia memproyeksi di 2017 bisa mencapai 10-12%. (ang/ang)











































