Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank II Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dumoly Pardede, menyebutkan ada beberapa pilihan untuk penyelamatan asuransi tertua di Indonesia ini.
Salah satunya adalah komitmen suntikan modal dari konsorsium Erick Thohir sebesar Rp 2 triliun. Dari komitmen tersebut, uang yang sudah masuk mencapai Rp 1,1 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Promissory note alias surat kesanggupan bayar yang akan diterbitkan oleh anak usaha AJB Bumiputera sebesar Rp 3,3 triliun. Penerbitan surat kesanggupan bayar tersebut diterbitkan dengan jangka waktu 3 tahun dan bunga 6,5% per tahunnya.
"Rp 3,3 triliun, bunga 6,5% selama 3 tahun," tutur Dumoly.
Dumoly menilai suntikan modal tersebut cukup, belum lagi ditambah dengan adanya bagi hasil Bumiputera Life dan premi lanjutan dari PT Asuransi Jiwa Bumiputera yang akan diluncurkan 12 Februari 2017.
"Jadi tiga sumbernya, promissory note bunganya dan principalnya, premi lanjutan, sama bagi hasil dari Bumiputera Life," tutup Dumoly.
Seperti diketahui, PT Asuransi Jiwa Bumiputera yang akan diluncurkan 12 Februari mendatang bernaung di bawah induk usaha PT Bumiputera 1912. Perusahaan induk tersebut didirikan manajemen AJB Bumiputera untuk keperluan restrukturisasi perusahaan.
PT Asuransi Jiwa Bumiputera akan melanjutkan bisnis asuransi dengan mencari pemegang polis baru. Sedangkan, AJB Bumiputera dinonaktifkan dan hanya mengelola pemegang polis yang lama. (wdl/wdl)