Lantas bagaimana tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas rilisan Moody's?
"Pokoknya pemerintah akan terus memperkuat baik dari sisi policy, fundamentalnya sehingga persepsi terhadap risiko itu bisa dirasionalkan dan itu kalau terjadi pasti akan sangat membantu kita dalam menjelaskan dan menjalankan program-program kita baik dari sisi pembiayaan APBN atau dari sisi deepening atau pendalaman di dalam sektor keuangan," kata Sri Mulyani usai raker dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (9/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk meningkatkan rating surat utang pemerintah dari Baa3 menjadi Baa, Mantan Direktur Bank Dunia ini mengungkapkan, pemerintah tidak akan berhenti melakukan perbaikan.
Perbaikan tersebut, lanjut Dia, baik dari sisi APBN, peneriman negara atau dari sektor mana saja yang dianggap perlu perbaikan.
"Sehingga semua informasi itu bisa diperoleh dan dipercaya oleh mereka yang melakukan assessment terhadap risiko, alau ada risiko dari sisi pertumbuhan ekonomi, kita akan lihat dari sisinya, alau dari sisi harga komoditas, di mana risiko itu akan pengaruhi sisi ekonomi, jadi pada dasarnya alau berhubungan dengan rating dan outlook," tambahnya.
Bahkan, Sri Mulyani mengaku, pemerintah sangat terbuka untuk menerima masukan-masukan mengenai sumber yang menjadi risiko ekonomi di Indonesia. Sehingga pemerintah bisa langsung membenahi baik sisi fundamental atau masalah komunikasi.
"Jadi kita akan terus melakukan terus perbaikan informasi, kredibilitas informasi, dan yang paling penting adalah policy-nya sudah dijalankan dengan betul secara konsisten, pemerintah sudah menyampaikan kebijakan, tapi kritik yang muncul adalah implemenntasi kebijakan, hadi kami akan bersungguh-sungguh memperbaiki itu," kata dia.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengaku akan terus melakukan komunikasi dengan lembaga pemeringkat lainnya, komunikasi tersebut jika memang ada yang harus dibenahi oleh pemerintah.
"Alau komunikasi kita langsung bukan lewat media," tukasnya. (ang/ang)