Menurut Direktur Utama BTN, Maryono, catatan positif tersebut berkat kinerja bank berkode BBTN itu dalam menyalurkan kredit dan pengimpunan dana yang di atas rata-rata industri. Tercatat penyaluran kredit BTN meningkat 18,34% dari Rp 138,95 triliun menjadi Rp 164,44 triliun.
"Kami optimistis BTN mampu melanjutkan kinerja positif tahun ini. Karena kondisi ekonomi mulai menunjukan perbaikan," tuturnya di Gedung BTN, Jakarta, Senin (13/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan sektor tersebut paling besar dari kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang naik 30,57% dari Rp 43,52 triliun menjadi Rp 56,83 triliun. Selain itu aset perseroan juga tumbuh 24,66% dari Rp 171,8 triliun menjadi Rp 214,16 triliun.
Sementara itu catatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat di atas rata-rata industri. DPK BTN tumbuh 25,4% dari Rp 127,74 triliun menjadi Rp 160,19 triliun.
Capaian kredit dan DPK tersebut juga diimbangi dengan penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Tercatat NPL secara gross berhasil ditekan dari 3,42% menjadi 2,84%, sedangkan NPL net turun dari 2,11% menjadi 1,85%. (ang/ang)











































