Pertumbuhan kredit paling besar disumbangkan oleh kredit modal kerja dan konsumsi.
"Mungkin bisa di atas 8,5%, itu yoy (year on year)," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon di Menara Radius Prawiro, Kompleks BI, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini karena kredit agak menurun, sehingga pembaginya lebih kecil. Jadi, hasilnya NPL lebih besar," jelas Nelson.
Banyak tantangan yang akan dihadapi OJK untuk mendongkrak pertumbuhan kredit di tahun ini. OJK menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10-12% hingga akhir 2017 mendatang. (mkj/mkj)











































