Demikianlah siaran pers Bank Indonesia (BI) yang diterima detikFinance, Selasa (7/3/2017).
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh penerimaan devisa, antara lain berasal dari pajak dan devisa ekspor minyak dan gas bumi (migas) bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi cadangan devisa per akhir Februari 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (mkj/hns)