Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, mengungkapkan bank pelat merah itu sudah membuka 12 kantor cabang digital banking. Semua cabang tersebut tak lagi menyediakan petugas customer service dan teller alias dilayani oleh mesin.
"Kalau di bank konvensional, kita datang ke bank mau tanya-tanya ke customer service, dengan digital banking tak perlu lagi. Bahkan satu mesin bisa melayani 3 orang sekaligus. Bahkan untuk membuka tabungan hanya perlu 3 menit," kata Asmawi di Mal Kasablanca, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Muhammad Idris/detikFinance |
Selain full branch layanan digital, bank berkode BBRI itu juga sudah membuka 100 layanan digital banking di kantor cabang konvensional, sehingga bisa memberikan pilihan nasabah. Pihaknya menjamin, penggunaan mesin pengganti teller dan customer service ini tidak mengurangi karyawan yang ada saat ini.
"Jadi semua yang dikerjakan customer service dan teller, bisa digantikan mesin ini. Tapi tetap ada orang yang bertugas di full branch sebagai asistensi saja. Total tahun ini kita targetkan sudah ada 25 full branch," jelas Asmawi.
Foto: Muhammad Idris/detikFinance |
"Investasi satu cabang digital banking itu Rp 1-2 miliar, tergantung mesinnya. Investasi memang lebih mahal daripada kita buka cabang konvensional, tapi di sisi lain kita enggak perlu tenaga kerja, jadi enggak perlu gaji karyawan. Ini kan penambahan cabang, bukan untuk menggantikan cabang konvensional yang sudah ada, jadi tidak mengurangi karyawan BRI," tambahnya. (idr/ang)












































Foto: Muhammad Idris/detikFinance
Foto: Muhammad Idris/detikFinance