Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan pada tahun 2016 bank BCA membentuk beban cadangan kredit bermasalah sebesar Rp 4,5 triliun, sehingga posisi cadangan kredit tercatat sebesar Rp 12,5 triliun atau meningkat 38,5% di tahun 2015.
"Dengan demikian, rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 229,4%" ungkap Jahja saat konferensi pers, di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (13/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NPL paling banyak di komersial dan SMI. Kenaikan itu karena disebabkan oleh ada NPL di jasa angkutan laut domestik, di sektor batu bara," ungkap Jahja.
Sementara, posisi permodalan dan likuiditas BCA tetap terjaga dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) sebesar 21,9% dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio - LFR) sebesar 77,1% per 31 Desember 2016. (ang/ang)











































