Kredit Bermasalah BCA Naik Gara-gara Kredit Sektor Batu Bara

Kredit Bermasalah BCA Naik Gara-gara Kredit Sektor Batu Bara

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 13 Mar 2017 18:52 WIB
Kredit Bermasalah BCA Naik Gara-gara Kredit Sektor Batu Bara
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) gross BCA meningkat dari 0,7% pada 2015 lalu, menjadi 1,3% pada 2016. Rasio tersebut masih di bawah rata-rata industri perbankan yang berada pada level 2,9%.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan pada tahun 2016 bank BCA membentuk beban cadangan kredit bermasalah sebesar Rp 4,5 triliun, sehingga posisi cadangan kredit tercatat sebesar Rp 12,5 triliun atau meningkat 38,5% di tahun 2015.

"Dengan demikian, rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 229,4%" ungkap Jahja saat konferensi pers, di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (13/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Jahja mengatakan, pendorong terbanyak dari kenaikan NPL tahun 2016, ialah dari NPL Komersial, yakni sebesar 2,1% atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 1,1%. Selain itu, NPL Korporasi naik dari 0,3% ke 0,8%, dan NPL Konsumer naik dari 0,7% ke 0,8%.

"NPL paling banyak di komersial dan SMI. Kenaikan itu karena disebabkan oleh ada NPL di jasa angkutan laut domestik, di sektor batu bara," ungkap Jahja.

Sementara, posisi permodalan dan likuiditas BCA tetap terjaga dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) sebesar 21,9% dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio - LFR) sebesar 77,1% per 31 Desember 2016. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads