Strategi Eximbank Kejar Laba Rp 1,79 T Tahun Ini

Strategi Eximbank Kejar Laba Rp 1,79 T Tahun Ini

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 15 Mar 2017 17:22 WIB
Strategi Eximbank Kejar Laba Rp 1,79 T Tahun Ini
Foto: Dok. Eximbank
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Indonesia Eximbank tahun ini menargetkan memperoleh laba bersih sebesar Rp 1,79 triliun. Angka tersebut naik 27,3% dibanding peroleh laba bersih di 2016 sebesar Rp 1,41 triliun.

Plt Direktur Eksekutif Eximbank Susiwijono Moegiarso mengakui target tersebut cukup ambisius. Namun dirinya optimistis bisa mencapai target tersebut dengan menyasar pengembangan ekspor dipasar non tradisional.

"Kami optimistis tahun ini, makanya targetnya tinggi. Kita dorong ekspor terutama traditional market. Itu sudah kami dorong sejak awal tahun kemarin. Intinya optimistis 2017 memang cukup tinggi," tuturnya di Kantor Indonesia Eximbank, Jakarta, Rabu (15/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk pembiayaan di 2017, Indonesia Eximbank menargetkan bisa menyalurkan sebesar Rp 105,09 triliun, atau tumbuh 18,7% dari 2016 sebesar Rp 88,53 triliun.

Susiwijono menjelaskan, upaya untuk mengembangkan ekspor pasar non tradisional dengan menyalurkan pembiayaan dalam rangka penugasan khusus National Interest Account/NIA), sesuai dengan PMK No.134/PMK.08/2015. Nilai penyaluran NIA selama 2016 mencapai Rp 372,51 miliar.

"NIA itu salah satunya pembiayaan ekspor gerbong penumpang kreta api buatan INKA ke Bangladesh," imbuhnya.

Indonesia Eximbank juga fokus untuk mendorong pembiayaan kepada UKME (Usaha Kecil dan Menengah Expor). Target pembiayaan Indonesia Eximbank yang disalurkan kepada UKME tumbuh 41,72% menjadi Rp 14,88 triliun. Angka tersebut 14,16% dari total target pembiayaan.

Untuk jenis pembiayaan yang akan difokuskan diantaranya komoditas unggulan seperti CPO, tekstil dan produk tekstil (TPT), produk alas kaki, agrikultur, konstruksi dan pengangkutan.

Sementara untuk mendukung pembiayaan tersebut, Indonesia Eximbank menargetkan pembiayaan di 2017 sebesar Rp 88,43 triliun. Angka tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 43,63 triliun dan efek-efek yang diterbitkan sebesar Rp 44,8 triliun. Sedangkan aset ditargetkan tumbuh 14,41% dari Rp 100,67 triliun menjadi Rp 115,18 triliun. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads