Plt Direktur Eksekutif Eximbank Susiwijono Moegiarso mengakui target tersebut cukup ambisius. Namun dirinya optimistis bisa mencapai target tersebut dengan menyasar pengembangan ekspor dipasar non tradisional.
"Kami optimistis tahun ini, makanya targetnya tinggi. Kita dorong ekspor terutama traditional market. Itu sudah kami dorong sejak awal tahun kemarin. Intinya optimistis 2017 memang cukup tinggi," tuturnya di Kantor Indonesia Eximbank, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susiwijono menjelaskan, upaya untuk mengembangkan ekspor pasar non tradisional dengan menyalurkan pembiayaan dalam rangka penugasan khusus National Interest Account/NIA), sesuai dengan PMK No.134/PMK.08/2015. Nilai penyaluran NIA selama 2016 mencapai Rp 372,51 miliar.
"NIA itu salah satunya pembiayaan ekspor gerbong penumpang kreta api buatan INKA ke Bangladesh," imbuhnya.
Indonesia Eximbank juga fokus untuk mendorong pembiayaan kepada UKME (Usaha Kecil dan Menengah Expor). Target pembiayaan Indonesia Eximbank yang disalurkan kepada UKME tumbuh 41,72% menjadi Rp 14,88 triliun. Angka tersebut 14,16% dari total target pembiayaan.
Untuk jenis pembiayaan yang akan difokuskan diantaranya komoditas unggulan seperti CPO, tekstil dan produk tekstil (TPT), produk alas kaki, agrikultur, konstruksi dan pengangkutan.
Sementara untuk mendukung pembiayaan tersebut, Indonesia Eximbank menargetkan pembiayaan di 2017 sebesar Rp 88,43 triliun. Angka tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 43,63 triliun dan efek-efek yang diterbitkan sebesar Rp 44,8 triliun. Sedangkan aset ditargetkan tumbuh 14,41% dari Rp 100,67 triliun menjadi Rp 115,18 triliun. (mkj/mkj)











































