Keputusan BI berkaitan dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi di dalam negeri.
"Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di tengah semakin meningkatnya ketidakpastian global," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Tirta Segara, di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (16/3/2017)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalahan Brexit dan risiko geopolitik di sejumlah negara Eropa terkait menguatnya gelombang populis serta risiko penyelesaian utang Yunani dapat meningkatkan ketidakpastian global.
Sedangkan dalam negara ada risiko inflasi. "Risiko dari domestik yang tetap perlu dicermati terutama terkait dengan dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi," ujarnya
BI mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Di samping juga memperkuat koordinasi bersama pemerintah.
"Bank Indonesia terus melakukan penguatan koordinasi bersama Pemerintah dengan fokus pada pengendalian inflasi agar tetap berada pada kisaran sasaran dan kelanjutan program reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," ungkapnya. (mkj/hns)