Penyebab BI Tak Ikuti Bank Sentral AS Naikkan Suku Bunga Acuan

Penyebab BI Tak Ikuti Bank Sentral AS Naikkan Suku Bunga Acuan

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 16 Mar 2017 19:04 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Bank Indonesia (BI) tidak mengikuti langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Dewan Gubernur BI lebih memilih untuk mempertahankan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 4,75%.

Keputusan BI berkaitan dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi di dalam negeri.

"Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di tengah semakin meningkatnya ketidakpastian global," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Tirta Segara, di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (16/3/2017)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi global, risiko yang dimungkinkan muncul adalah kenaikan inflasi global, arah kebijakan ekonomi dan perdagangan AS, dan dampak lanjutan kenaikan suku bunga acuan AS berpotensi mendorong penguatan dolar AS.

Permasalahan Brexit dan risiko geopolitik di sejumlah negara Eropa terkait menguatnya gelombang populis serta risiko penyelesaian utang Yunani dapat meningkatkan ketidakpastian global.

Sedangkan dalam negara ada risiko inflasi. "Risiko dari domestik yang tetap perlu dicermati terutama terkait dengan dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi," ujarnya

BI mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Di samping juga memperkuat koordinasi bersama pemerintah.

"Bank Indonesia terus melakukan penguatan koordinasi bersama Pemerintah dengan fokus pada pengendalian inflasi agar tetap berada pada kisaran sasaran dan kelanjutan program reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," ungkapnya. (mkj/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads