BNI Batal Buka Cabang di Jeddah, Cari Peluang di Asia-Pasifik

BNI Batal Buka Cabang di Jeddah, Cari Peluang di Asia-Pasifik

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 16 Mar 2017 19:20 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Jakarta - Rencana PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) buka kantor cabang di Jeddah, Arab Saudi, batal. Ada wilayah lain yang lebih berpotensi untuk dikembangkan.

Selain itu, kata Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, alasan lain adalah sulitnya mengajukan izin pembukaan kantor di negara yang dipimpin oleh Raja Salman tersebut.

"Memang sebelumnya kita merencanakan untuk membuka kantor di Timur Tengah. Namun demikian memang mengajukan izin pembukaan kantor di sana tidak mudah. Kemudian pada waktu kunjungan Raja Salman, kami tidak lagi melanjutkan rencana pembukaan kantor, dengan pertimbangan ada beberapa negara lainnya yang peluangnya lebih prospektif," katanya saat ditemui usai RUPS Perseroan di kantor pusat BNI, Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Meski tak menyebutkan secara spesifik negara mana yang akan menjadi incaran perseroan untuk ekspansi dalam waktu dekat, Baiquni mengaku negara tersebut masih berada dalam kawasan Asia-Pasifik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pasti masih regional Asia-Pasifik. Yang di daerah Indo China sana, seperti Myanmar kan kita sudah punya representatif, tinggal kita lagi berhitung apa perlu ditingkatkan jadi cabang," jelas Baiquni.

Orang nomor satu di BNI tersebut juga tidak menutup kemungkinan untuk membuka cabang baru di Malaysia dalam waktu dekat. Menurutnya, perseroan diberikan kesempatan untuk membuka jaringan di Malaysia dengan pemberlakuan sebagai bank domestik.

"Tapi itu juga masih kita hitung secara lebih tajam lagi, karena memang membuka cabang di Malaysia itu membutuhkan modal yang cukup besar, yaitu kurang lebih sekitar US$ 75 juta. Jadi kita mau hitung kembali berapa potensi bisnis yang bisa kita grab dari sana," pungkasnya.

Adapun kantor cabang bank BNI diluar negeri saat ini terdapat di 7 kota, yaitu Singapura, New York (USA), London (UK), Tokyo dan Osaka (Jepang), Hong Kong, Seoul (Korea Selatan) serta Yangon (Myanmar). (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads