Bank Mega Genjot Kredit ke Pemasok Pangan

Bank Mega Genjot Kredit ke Pemasok Pangan

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 24 Mar 2017 19:06 WIB
Bank Mega Genjot Kredit ke Pemasok Pangan
Foto: Dok. Bank Mega
Lima Puluh Kota - PT Bank Mega Tbk (MEGA) turut serta dalam program Akselerasi, Sinergi dan Inklusi (Aksi) Pangan yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Program ini juga diikuti oleh 22 pelaku industri keuangan baik bank maupun non bank lainnya, serta 3 perusahaan fintech.

Bank Mega sendiri berkomitmen untuk meningkatkan kredit pangannya tahun ini sebesar 15%. Sementara penyaluran kredit pangan Bank Mega tahun lalu mencapai Rp 255 miliar.

"Acara ini kan baru pencanangan Aksi Pangan. Kita ikut berpartisipasi, jadi kita menyalurkan kredit ke debitur-debitur khususnya yang bergerak di bidang pangan," kata Head Business Analis and Support Bank Mega Dewi Tri di sela-sela acara peluncuran Aksi Pangan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, Jumat (24/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewi menjelaskan, khusus untuk kredit sektor pangan pihaknya juga telah memiliki produk kredit yang bernama supplier financing. Produk kredit tersebut ditujukan untuk para supplier bahan pangan dengan plafon kredit minimum Rp 50 juta.

"Untuk kredit itu di kita sebenarnya mulai dari Rp 500 jutaan, tapi khusus untuk supplier financing bisa mulai dari Rp 50 juta plafonnya. Tapi memang masih terbatas untuk supplier yang kerjasama dengan Bank Mega," imbuhnya.

Sekadar informasi, peluncuran program Aksi Pangan dilakukan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) oleh OJK. Melalui program ini diharapkan pelaku industri jasa keuangan yang terlibat bisa mendorong penyaluran pembiayaan ataupun kredit di sektor pangan.

19 bank partner di dalamnya juga berkomitmen meningkatkan penyaluran kredit pada sektor tani, buruh dan hutan sebesar 14,12% menjadi Rp 260 triliun di 2017. Lalu asuransi usaha tani, premi dan luas laham terlindungi akan meningkat 64,88% menjadi Rp 180 miliar dan 1 juta hektar.

Asuransi usaha ternak sapi, premi dan jumlah sapi terlindungi juga ditargetkan meningkat 238,42% jadi Rp 27 miliar dan 120.000 ekor sapi. Sementara penjaminan kredit sektor pertanian meningkat 6,42 jadi Rp 8,8 triliun dan penjaminan KUR sektor pertanian meningkat 5,44% jadi Rp 9,9 triliun. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads