Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi XI DPR Melchias Mekeng ini diagendakan untuk mendengarkan kinerja 2016 dan proyeksi pertumbuhan tahun 2017. Selain itu, Komisi XI DPR juga ingin mendengarkan tentang keterkaitan kredit bermasalah atau non performing loan yang terjadi akibat kelesuan ekonomi global dan nasional.
Rapat juga diagendakan untuk membahas tentang kasus pembobolan perbankan di Komisi XI DPR, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terbanyak adalah skimming, hampir terjadi di semua bank ATM. Melakukan berbagai upaya, yang pasti dalam hal penangannan skimming, BRI akan kembalikan dana ke nasabah karena ini merupakan concern kita," ujar Suprajarto dalam kesempatan tersebut.
Mengatasi hal itu, BRI rajin meng-update sistem secara berkala di mesin ATM dengan menambah alat untuk antisipasi kejadian serupa.
"Update sistem secara berkala, upgrade hardware, cover pin pad, evaluasi operasional perangkat CCTV dll, perbaharui ruang lingkup third party terutama dalam hal ATM," ujarnya.
Modus lainnya misalnya SIM swap, modus ini dilakukan oleh seseorang yang bermaksud untuk melakukan kejahatan perbankan dengan modus penggantian sim card di unit kerja operator seluler. Ia mendorong agar bank Himbara lainnya mendesak operator untuk meningkatkan keamanan nasabah ketika bertransaksi menggunakan internet banking yang harus sama dengan nomor yang didaftarkan nasabah.
Modus lainnya yaitu internet banking dengan social engineering. Caranya pelaku registrasi, hampir sama dengan sim swap.
"Via SMS banking meminta nasbaah untuk info user ID internet banking dan melakukan aktivasi mtoken dan transaksi melalui mtoken," imbuhnya.
Ia mengatakan saat ini BRI tengah bekerjasama dengan operator seluler dan bank Himbara. Nantinya akan ada penetapam high risk reputation untuk koordinasi menyelesaikan kasus penipuan.
"Kita juga buat parameter dengan penetapan high risk reputation untuk koordinator penyelesaian fraud yang masuk kategori high reputation risk dan edukasi nasabah, via cetak, elektronik, sms blast dan lain-lain. Secara terus menerus lakukan update sistem berkala. Menu internet banking, di aplikasi internet banking, harus lakukan request link, ini hal yang terus kita lakukan karena ini masalah terkait dengna fraud eksternal, kami bertanggung jawab penuh terhadap kerugian nasabah," imbuhnya.
Adapun kesimpulan yang didapat dari hasil rapat tersebut diantaranya.
1. Komisi XI DPR RI meminta kepada Bank Mandiri dan Bank BRI untuk meningkatkan kinerjanya dengan memperhatikan upaya-upaya untuk menurunkan NPL maupun penyelesaian kasus perbankan yang terjadi.
2. Komisi XI DPR RI meminta Bank Mandiri dan Bank BRI meningkatkan upaya pencegahan yang mencakup anti fraud awareness dan indentifikasi kerawanan know your customer dan know your employee mengingat beberapa kasus terakhir supaya kasus serupa tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.
3. Komisi XI DPR RI meminta Bank Mandiri dan Bank Mandiri untuk memberikan laporan keuangan konsolidasi perusahaan.
4. Komisi XI DPR RI meminta Bank Mandiri dan Bank BRI untuk mengupayakan tingkat suku bunga perbankan menjadi single digit dengan melakukan efisiensi dengan menurunkan net interest margin.
5. Komisi XI DPR RI meminta Bank Mandiri dan Bank BRI untuk mempermudah akses mendapatkan KUR dan meningkatkan penyaluran KUR dengan mengutamakan porsi KUR mikro dan KUR penempatan TKI (Purna dan distribusi yang merata ke seluruh wilayah Indonesia.
6. Komisi XI DPR RI menyampaikan jawaban tertulis terjadap pertanyaan yang diajukan Pimpinan dan Anggota Komisi XI paling lambat 6 April 2017. (dna/dna)











































