Bank Mega Bagi Dividen Rp 578 Miliar

Bank Mega Bagi Dividen Rp 578 Miliar

Yulida Medistiara - detikFinance
Jumat, 31 Mar 2017 19:15 WIB
Bank Mega Bagi Dividen Rp 578 Miliar
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance
Jakarta - PT Bank Mega Tbk akan membagikan dividen sebesar Rp 578 miliar tahun ini. Total dividen setara 49-50% dari laba perusahaan tahun buku 2016, yang sebesar Rp 1,16 triliun.

Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang diselenggarakan hari ini di Menara Bank Mega Jl Kapten Tendean.

Selain dividen Rp 578 miliar, RUPS juga memutuskan menggunakan laba untuk digunakan sebagai dana cadangan sekitar Rp 100 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Bank Mega tahun ini membagikan dividen sekitar 49-50% dari laba bersih sekitar Rp 1,16 triliun," ujar Kostaman Thayib, pada kesempatan tersebut, Jumat (31/3/2017).

Ada pun, dividen yang dibagikan ini setara dengan Rp 80 per lembar saham. Ia memperkirakan pembagian dividen ini akan diberikan 2 minggu ke depan setelah pengumuman RUPS Bank Mega.

"Dividen per lembar saham seharga sekitar Rp 80 rupiah per saham masih dihitung sekarang," ujarnya.

Sepanjang tahun 2016, Bank Mega berhasil mencetak laba mencapai Rp 1,16 triliun atau meningkat 10% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,05 triliun.

Peningkatan laba tersebut karena adanya kenaikan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income sebesar 5,6% menjadi Rp 3,5 triliun pada Desember 2016 dari tahun 2015 sebesar Rp 3,3 triliun. Laba sebelum pajak Bank Mega meningkat sebesar 25% dari Rp 1,2 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Sementara itu, asset Bank Mega tumbuh menjadi Rp 70,53 triliun pada Desember 2016 dari Rp 68,23 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp 51,07 triliun dari sebelumnya tahun 2015 sebesar Rp 49,74 triliun yang dikontribusikan oleh kenaikan dana murah. Sementara Giro mengalami kenaikan 8,9% dari Rp 5,1 triliun menjadi Rp 5,6 triliun dan tabungan naik 6,8% dari 10 triliun menjadi Rp 10,7 triliun.

Dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi, Bank Mega menjalankan pendekatan yang lebih konservatif dalam menjalankan bisnis. Hal itu berdampak pada portofolio kredit yang turun 12,7% menjadi Rp 28,28 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 32,4 triliun.

Untuk tahun 2017, Bank Mega membidik laba bersih mencapai Rp 1,2 triliun dari sebelumnya pada 2016 mencapai Rp 1,16 triliun. Jumlah tersebut meningkat karena ada harapan perbaikan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kredit.

"Semua berharap, perekonomian global membaik. Bisnis membaik. Kami mengikuti perkembangan dunia usaha, kredit tumbuh 17%, tapi tergantung perkembangan dunia usaha," ujar Kostaman Thayib.

Ia menargetkan total kredit yang disalurkan tahun 2017 menjadi Rp 33 triliun. Hal itu karena proyeksi harga komoditas yang terus meningkat.

Selain menyepakati pembagian dividen, RUPS Bank Mega juga menyetujui pengangkatan kembali Dewan Komisaris Bank Mega karena masa jabatannya pada tahun 2017 berakhir. Dengan diperpanjangnya ini maka masa jabatan Dewan Komisaris setelah ditutupnya rapat sampai dengan tahun 2022.

Diantara nama Dewan Komisaris adalah Komisaris Utama dijabat oleh Yungky Setiawan, Komisaris Independen Achjadi Ranuwisastra, Komisaris Independen Lambock Victor Nahattands, dan Komsaris Darmadi Sutanto. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads