Menanggapi hal itu, Calon Gubernur Basuk Tjahja Purnama (Ahok) mengatakan, pembiayaan mikro seharusnya tidak dititikberatkan pada agunannya. Untuk menjaga kualitas kredit cukup dengan mengetahui data arus kas dari debitur mikro.
"Kami minta dalam rangka mempelajari arus kas. Itu merupakan data yang nyata. Bagi kami memberikan kredit bukan soal jaminan tapi arus kas bapak ibu," tuturnya dalam acara Debat Final Pilkada DKI Jakarta, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok juga mengatakan, saat dirinya menjabat Pemprov DKI Jakarta memiliki anggaran untuk menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 1 triliun. Namun yang tersalurkan hanya Rp 300 miliar.
"Yang tersalurkan cuma segitu, kadang-kadang UMKM punya kredit tapi tidak ada data perbankan di kita," tukasnya. (bis/ang)











































