Sri Mulyani, BI, OJK dan LPS Sepakat Ekonomi Kuartal I Normal

Sri Mulyani, BI, OJK dan LPS Sepakat Ekonomi Kuartal I Normal

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 27 Apr 2017 15:27 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sepakat perekonomian Indonesia pada kuartal I-2017 dalam kondisi normal. Meskipun tetap harus mewaspadai berbagai risiko yang muncul dari eksternal.

Demikian disampaikan Sri Mulyani dalam jumpa pers di Gedung Djuanda I Kemenkeu, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

KSSK beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Setiap periodenya dilakukan pertemuan untuk membahas kondisi ekonomi terkini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian terhadap perkembangan moneter, fiskal, makroprudensial, sistem pembayaran, pasar modal, pasar Surat Berharga Negara (SBN), perbankan, lembaga keuangan non bank dan penjaminan Simpanan, KSSK menyimpulkan stabilitas Sistem keuangan triwulan I-2017 dalam kondisi normal," ungkapnya.

Indikasinya terlihat pada sisi makroekonomi dengan tingkat ekonomi yang masih tumbuh, inflasi terjaga serta stabilitas nilai tukar rupiah. Pada kelompok perbankan, terpantau kondisi permodalan dan likuiditas yang meningkat serta risiko seperti kredit bermasalah juga masih terkendali. Begitu juga dengan kinerja Surat Berharga Negara (SBN) yang baik.

"Selain itu, perkembangan realisasi APBN akan terus menjadi perhatian untuk menjaga defisit APBN pada level aman. Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan terus melakukan respons kebijakan yang diperlukan agar stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan senantiasa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," terangnya.

KSSK menyimpulkan stabilitas Sistem keuangan triwulan I-2017 dalam kondisi normalMenteri Keuangan Sri Mulyani
Nilai Tukar Rupiah Stabil

Rupiah mengalami apresiasi secara year to date sebesar 1,09% terhadap mata uang Negeri Paman Sam tersebut. Dolar AS tercatat mencapai Rp 13.326 selama kuartal I-2017.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan dapat terkendalinya nilai tukar rupiah dapat stabil seiring dengan menurunnya risiko dari global, terutama Amerika Serikat (AS). Meski ada kenaikan suku bunga acuan, akan tetapi komunikasi yang baik antara Bank Sentral AS dan pelaku pasar keuangan menghindari terjadinya kepanikan.

Pada tataran dalam negeri, juga ada sentimen positif dari perkembangan makroekonomi yang cukup baik.

"Di domestik, dinamika rupiah terutama ditopang oleh sentimen positif terkait optimisme atas prospek perekonomian domestik yang ditopang dengan stabilitas makro ekonomi yang solid, termasuk peningkatan posisi cadangan devisa," kata Agus pada kesempatan yang sama.

Kondisi sistem pembayaran, kata Agus juga berada di zona normal. BI menjaga transaksi penempatan operasi moneter serta transaksi dengan nilai yang rendah.

"Pada kuartal pertama 2017, seluruh transaksi sistem pembayaran dapat diselesaikan pada hari yang sama. Mungkin ini yang dapat kami sampaikan kondisi normal dan stabil," terangnya.

Dalam rapat KSSK kali ini, anggota KSSK menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama program pengembangan kompetensi pegawai yang akan ditindaklanjuti secara konkret dalam perjanjian kerja sama antar lembaga anggota KSSK. Rapat berkala KSSK akan kembali diselenggarakan pada bulan Juli 2017. (mkj/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads