Salah satunya adalah terkait posisi pinjaman konsumsi dari lembaga keuangan yang tergambar dari kredit multiguna. Di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jenis kredit ini tidak tumbuh, bahkan terkontraksi, yakni minus 9%.
Hal tersebut terjadi pada PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance). Meski tidak sampai pada posisi negatif, namun dirasakan ada perlambatan yang cukup signifikan. Ini menandakan masyarakat semakin irit dalam berbelanja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, penurunan daya beli juga membuat perusahaan pembiayaan harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Hal ini dilakukan untuk terus menjaga kualitas kredit dan meminimalisir kenaikan rasio kredit bermasalah.
"Menyalurkan kredit itu sama dengan nyetir mobil, ada gas dan rem, tidak harus gas terus bisa bahaya," tambah dia.