Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan antisipasi ini dilakukan untuk menjaga indikator ekonomi di dalam negeri. Suku bunga acuan The Fed biasa disebut Fed Fund Rate (FFR).
Tahun ini, Agus menyebut kenaikan Fed Fund Rate akan sebanyak 3 kali, begitu pun tahun depan. Sejauh ini, kenaikan suku bunga sudah dilakukan satu kali
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian juga terkait rencana AS yang akan menurunkan neracanya dari jumlah saat ini US$ 4,5 triliun.
"Mereka akan menurunkan secara gradual dan predictable, kami sambut baik rencana itu dan kita akan membandingkan dengan kondisi 2016 dan kondisi sebelum krisis," ujarnya.
Agus mengatakan, suku bunga kredit perbankan akan terpengaruh jika The Fed kembali menaikkan suku bunga. "Termasuk ketika Fed Fund Rate naik, itu memungkinkan akan mempengaruhi," uja Agus.
Menurut dia, saat ini pertumbuhan kredit perbankan nasional memang masih di bawah 2 digit. Namun itu cukup baik dibandingkan pertumbuhan tahun lalu.
Dia mengatakan, bila nanti ada konsolidasi di perbankan dan sudah lebih baik, maka bank bisa menyesuaikan tingkat bunga, karena diperlukan waktu menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kredit perbankan pada Maret 2017 tumbuh 9,24% year on year (yoy). Kemudian tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross tercatat 3,04%.
Seperti diketahui, The Fed telah menaikkan suku bunganya satu kali tahun ini, yakni pada 15 Maret lalu sebesar 25 basis poin (bps). Banyak pihak memprediksi, kenaikan akan kembali dilakukan pada Juli dan September mendatang.
Kenaikan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Saat ini bunga The Fed berada di kisaran 0,75% - 1%. (wdl/wdl)