"Memang ada kenaikan tapi terus terjaga, meskipun pada Maret sempat turun 93 basis poin," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo dalam konferensi pers di gedung BI, Kamis (18/5/2017).
Sementara itu pertumbuhan kredit perbankan per April 2017 mencapai 9,47%, lebih tinggi dibandingkan bulan Maret 9,2%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BI melihat sudah mulai tampak peningkatan di kredit korporasi dan konsumen, karena daya beli masyarakat yang sudah mulai bergerak.
Kemudian dari korporasi jika dilihat kondisinya, sudah mengarah ke perbaikan dengan indikator seperti return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) yang juga membaik.
"Trennya memang akan terus meningkat," kata Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto pada kesempatan yang sama.
Dia menyebutkan, dari penyaluran kredit tersebut kredit rupiah tercatat sudah tumbuh 9,47% dengan kredit valas 7,25%.
"Tahun lalu kredit dalam valuta asing (valas) masih negatif 0,76% tapi sekarang tumbuh lebih baik," ujar Erwin.
Dari data uang beredar BI penyaluran kredit per Maret 2017 tercatat Rp 4.395,4 triliun lebih tinggi dibandingkan Februari Rp 4.334,2 triliun.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah, non performing loan (NPL) juga mengalami peningkatan. Namun masih di bawah batas wajar yang ditetapkan oleh BI.
"Kondisi perbankan kita sebenarnya kuat bisa dilihat dari jumlah capital adequacy ratio (CAR) kita 22,7%," kata Erwin.
(mkj/mkj)











































