RI Raih Investment Grade dari S&P, BI: Banyak Investor Mau Masuk

RI Raih Investment Grade dari S&P, BI: Banyak Investor Mau Masuk

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 22 Mei 2017 19:28 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Peluang investasi mengalir ke Indonesia semakin besar setelah lembaga pemeringkat internasional standar and Poor's (S&P) memberi rating investment grade. Menurut Bank Indonesia (BI), selama ini banyak investor mau masuk ke Indonesia, namun terkendala peringkat investment grade.

"Dengan investment grade dari S&P ini kita harap bisa mempercepat aliran modal asing masuk ke Indonesia, kami harap investasi tersebut bisa ke sektor industri yang selama ini belum terisi investasi," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo di gedung BI, Senin (22/5/2017)

Dia mengharapkan investasi asing yang masuk diharapkan yang bisa meningkatkan ekspor nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dengan investasi yang masuk diharapkan bisa mendorong ekspor barang jadi, bukan barang mentah, kami harap bisa dukung industrialisasi dan manufaktur yang berorientasi ekspor," jelas Agus.

Dia mengatakan, dengan aliran modal asing yang masuk diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja yang luas. Tidak hanya di pulau jawa tapi merata ke seluruh Indonesia.

Kemudian diharapkan rating tersebut bisa membuat fiskal lebih ringan dan diharapkan portofolio investasi juga lebih baik.

Pada Mei 2017 aliran modal asing masuk tercatat Rp 105 triliun, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 65 triliun.

Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Membaik di 2018

BI juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan membaik pada 2018. Agus Martowardojo mengungkapkan BI memperkirakan akan ada penurunan pada harga komoditas.

"Komoditas akan ada penurunan, secara umum kita juga konsolidasi di sektor riil, korporasi. Kemudian konsolidasi perbankan juga bisa diselesaikan, sehingga tahun depan akan tumbuh dengan baik," kata Agus.

Namun, Agus belum bisa menyebutkan angka untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan.

Dia menyebutkan, perekonomian dunia pada 2018 diprediksi 3,6%.

Agus juga optimis investment grade yang diberikan oleh lembaga rating S&P bisa memberikan kepercayaan diri Indonesia untuk membidik pertumbuhan.

"Secara umum Indonesia yang peroleh investment grade bisa meningkatkan aliran modal asing," ujar dia.

Dia mengatakan, juga harus dibarengi dengan reformasi struktural di sektor riil, kemudian bagaimana memperbaiki sumber daya manusia (SDM) dan bagaimana memperbaiki infrastruktur.

Kemudian memperbaiki iklim kemudahan berusaha, sistem birokrasi. Reformasi fiskal yang dilakukan Menteri Keuangan dan reformasi BI sebagai otoritas moneter. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads