Sehingga mampu menembus target transaksi yakni sebesar Rp 105 miliar dari pagelaran yang dipusatkan di Stadion Gajayana mulai 19-21 Mei 2017.
"Kita harapkan ada kenaikan 20% dari transaksi, kemarin kita sudah sukses menggelar event pertama di Semarang," kata Senior Executive Vice President UKM dan Konsumer Bank BRI, Supari, kepada wartawan di sela pembukaan parade, Jumat (19/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UMKM harus Go Digital, akses informasi bisa terbuka. Pemasaran bisa tumbuh bagus," ujarnya.
Foto: Muhammad Aminudin |
Dikatakan, ada sebanyak 122 UMKM yang mengikuti parade bertujuan memperkuat peran BRI dalam pemberdayaan UMKM di tanah air.
"Ada beragam produk yang ditampilkan dalam parade yang akan digelar di 17 kota hingga akhir 2017 mendatang. Seperti, fashion, makanan olahan, kuliner, industri kreatif, serta kain khas daerah. Sentuhan teknologi, pengembangan UMKM juga diberikan melalui coaching clinic," bebernya.
Sementara Divisi Marketing Communication PT BRI Firman Taufik menyampaikan, BRI turut menyiapkan kelas literasi UMKM, sebagai upaya mendorong agar mereka lebih berkembang dan siap dengan persaingan global.
"Kami turut serta membangun rumah kreatif dalam proses pemberdayaan dan ada parade. Pengusaha baru bisa datang dan bertanya," ujarnya terpisah.
Foto: Muhammad Aminudin |
Ia mengatakan, industri kreatif di Malang sudah berkembang cukup baik, bahkan hampir sama dengan Bandung. Hal itu bisa dilihat dari rumah kreatif yang melibatkan banyak pemuda di Malang.
Firman menambahkan, potensi ekonomi di Malang juga masih terbuka lebar. Salah satunya, dari perkembangan destinasi pariwisata yang juga kreatif dan berkembang pesat.
"Kalau transaksi itu bukan jadi saran utama, justru sasaran utama wadah, jadi pertemuan UMKM dan calon pembeli. Kami juga siapkan agar mereka belajar 'packing', belajar jadi pengusaha 'e-commerce', melindungi hak cipta, dan banyak pengetahuan lainnya," jelasnya.
Foto: Muhammad Aminudin |
Pemberdayaan UMKM Nasional
BRI berkomitmen terus meningkatkan pemberdayaan UMKM nasional. Parade UMKM kini digelar di Kota Malang 19-21 Mei 2017 adalah salah satunya.
Direktur BRI Susy Liestyowati menyampaikan, pihaknya terus menciptakan formula untuk mengatasi persoalan yang dihadapi UMKM. Coaching clinic dan rumah kreatif BUMN adalah wadah untuk memberikan pendampingan serta edukasi kepada UMKM dalam menghadapi masalah.
"Coaching clinic, rumah kreatif bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, apa kendala dihadapi bisa dikonsultasikan," tegasnya usai membuka Parade UMKM di Stadion Gajayana, Kota Malang.
Menurut dia, persoalan biasa dihadapi diantaranya izin usaha terutama makanan yang harus memiliki kabel Standar Nasional Indonesia (SNI) dan mengantongi izin BPOM.
Selain itu, pembiayaan oleh startup baru. Begitu mengenai pemasaran produk yang wajib memperhatikan kebutuhan pasar serta kemasan.
Foto: Muhammad Aminudin |
"Pembiayaan masih menjadi masalah, ditambah pemasaran yang harus mengikuti kebutuhan pasar. Kita mencoba memberikan solusi melalui KUR, maupun kredit lain," jelasnya.
Susy turut menyebutkan, Non Perfoming Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah UMKM hanya sebesar 2%, usaha mikro 1,1%, dan ritel sebesar 2,5% saja.
"Kita mencoba prefentif dengan e-warning system di mana bisa segera memberikan pendampingan kepada kreditur agar dapat menyelesaikan kewajibannya. Kalau NPL masih batas wajar," bebernya.
Pembukaan turut dihadiri Wali Kota Malang Moch. Anton bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Dewi Farida Suryani, serta Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Malang Indra Krisna.
Foto: Muhammad Aminudin |












































Foto: Muhammad Aminudin
Foto: Muhammad Aminudin
Foto: Muhammad Aminudin
Foto: Muhammad Aminudin
Foto: Muhammad Aminudin