Direktur Utama BRI Agro Komang Sudiarsa mengatakan, pihaknya tahun ini menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini meningkat hingga 30% dibanding tahun lalu. Adapun penyaluran kredit BRI Agro pada 2016 sebesar Rp 8,18 triliun.
"Kami targetkan naik sekitar 25-30% dari tahun lalu. Kalau dihitung mungkin bisa naik sekitar Rp 2 triliun dari Rp 8,18 triliun," tuturnya di Gedung BRI I, Jakarta, Selasa (30/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari kredit menengah itu saja sekitar 65% disalurkan untuk kelapa sawit," imbuhnya.
Sementara dari target penambahan penyaluran kredit tahun ini sebesar Rp 2 triliun, sekitar 55-60% akan diarahkan untuk kredit di sektor kelapa sawit. Anak usaha dari PT BRI (Persero) ini masih optimistis industri kelapa sawit RI tahun ini masih bisa berkembang.
"Kami masih yakin bahwa bisnis di sektor sawit ini masih punya prospek yang bagus. Memang saat ini sedang berkembang isu yang berkaitan dengan lingkungan, tenaga kerja dan segala macem. Tapi saya positive thinking saja, ini masukan positif bagi pemerintah," tandasnya.
Untuk menunjang target penyaluran kredit tahun ini, emiten berkode saham AGRO ini akan mengeluarkan obligasi dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I BRI Agro Tahun 2017 dengan nominal Rp 500 miliar.
BRI Agro menerbitkan obligasi yang terdiri dari 2 seri yakni seri A dengan jangka waktu 3 tahun dan seri B dengan jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan kupon bunga 7,75-8,35% per tahun untuk seri A dan 8,1-8,7% per tahun untuk seri B. Adapun pembayaran kupon akan dibayarkan setiap triwulan. (ang/ang)