Uji kelayakan sesi kedua dimulai pada 15.30 WIB, rapat dibuka oleh Marwan Cik Asan.
Dalam paparannya Firmanzah menjelaskan akan mendorong program edukasi yang berkolaborasi dengan pemerintah, asosiasi, pelaku usaha, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perguruan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, juga dibutuhkan peningkatan peran lembaga jasa keuangan dan stakeholders di daerah untuk membentuk pusat kegiatan literasi keuangan.
"Selain itu juga dibutuhkan berbagai model edukasi keuangan yang bersifat high impact dengan hasil optimal dan terukur misalnya dengan kelompok pedagang, petani, nelayan dari program pendampingan untuk komunitas," kata dia.
Terakhir penguatan kapasitas dan tata kelola lembaga melalui edukasi terhadap jasa keuangan di daerah seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Lembaga Keuangan Mikro.
Dia juga menjelaskan yang menjadi tantangan di industri keuangan nasional adalah pendalaman pasar keuangan. Karena itu financial technology bisa jadi peluang untuk memperdalam pasar keuangan.
(mkj/mkj)











































