Pertemuan Wimboh dengan Darmin dimulai pada pukul 10.30 WIB di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Penurunan suku bunga kredit, kata Darmin, merupakan program yang telah dibangunnya bersama Wimboh Santoso pada saat sama-sama masih menjabat di Bank Indonesia (BI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak masih di BI, Darmin menyebutkan, telah dibuat Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang tujuannya mengawasi sekaligus mengontrol penerapan bunga kredit dari seluruh perbankan nasional.
"Dilihat satu persatu, bank mana yang agak mahal di mana, di pos mana dan sebagainya itu lalu dipanggil satu-satu kenapa you tinggi, kok orang lain bisa, you turunin dong, memang harus begitu, enggak perlu diberi gap, ya memang harus didorong pelan-pelan," kata dia.
Darmin mengungkapkan, dengan membicarakan terkait dengan penurunan suku bunga kredit juga sekaligus mengingatkan kepada Wimboh Santoso yang telah terpilih sebagai Ketua DK OJK periode 2017-2022 untuk melanjutkan program tersebut.
"Kita yakinkan saya ingatkan supaya diteruskan, dihidupkan kembali," jelas dia.
Menurut Darmin, sektor keuangan di Indonesia menjadi yang mahal dibandingkan dengan negara-negara kebanyakan. Dengan tingkat inflasi kurang lebih 3%-4% namun tingkat bunga kredit masih berada di level 12%-13%. Sedangkan negara lain, ada yang tingkat inflasinya 2% namun bunga pinjamannya hanya sebesar 6%.
Meski demikian, Mantan Dirjen Pajak ini mengaskan bahwa pertemuannya dengan Wimboh Santoso berujung pada niatan untuk menurunkan suku bunga kredit di Indonesia.
"Ya artinya kita ngobrol sampai akhirnya ada itu, bukan permintaan lah, kita ngobrol dan itu penting untuk dihidupkan kembali," tutupnya. (ang/ang)











































