Direktur Utama PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib mengungkapkan masih ada risiko pada kondisi ekonomi nasional. "Kondisi usaha belum sepenuhnya pulih, NPL/kredit bermasalah masih di atas 3%, sehingga ruang penurunan bunga kredit masih kecil, karena bank juga ada biaya-biaya lain," kata Kostaman saat dihubungi detikFinance, Rabu (14/6/2017)
Kostaman mengungkapkan, bank sudah menurunkan suku bunga kredit dalam beberapa tahun terakhir, meskipun lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur PT Bank Danamon Tbk, Vera Eve Lim mengungkapkan, memang sudah terjadi perbaikan pada penyaluran kredit. Kemudian, untuk NPL juga terus mengalami perbaikan meski masih di atas 3%.
"Untuk bunga kredit akan disesuaikan dengan profil risiko atau risk based pricing, jika profil debitur bagus, jaminan cukup dan industrinya bagus, bukan tidak mungkin bunganya bisa turun," ujar Vera saat dihubungi detikFinance.
Berdasarkan data suku bunga dasar kredit (SBDK) Danamon bunga kredit korporasi tercatat 10,5%, kredit ritel 11%, kredit mikro 18%, kredit konsumsi KPR 10,5% dan konsumsi non KPR 12%.
Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengungkapkan, risiko kredit yang masih cukup tinggi memang akan menghambat bunga kredit untuk turun.
"Penurunan yang lambat pada bunga kredit juga karena risiko kredit masing-masing bank, kemudian adanya risiko likuiditas yang bervariasi antara bank besar dan kecil," ujar dia. (ang/ang)











































