Direktur Eksekutif Departemen Peredaran Uang BI, Suhaedi mengatakan layanan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang Rupiah dengan hasil cetak sempurna terutama uang pecahan kecil (UPK) dengan tahun emisi 2016.
"BI juga akan melakukan kegiatan layanan penukaran uang dan melakukan sosialisasi mengenai ciri keaslian uang rupiah dan cara merawat uang Rupiah," kata Suhaedi di Gedung BI, Jakarta, Rabu (14/6/2017)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhaedi menambahkan, jumlah ini sudah diperhitungkan dalam proyeksi outflow BI selama periode Idul Fitri yaitu Rp 167 triliun. Per 29 Mei 2017 - 13 Juni 2017 atau 11 hari kerja sudah mencapai Rp 66,5 triliun atau 39,8% dari proyeksi. Persentase terbesar dari penarikan ini adalah kegiatan penarikan uang oleh perbankan yaitu Rp 55,9 triliun.
Kegiatan layanan penukaran uang secara serentak khususnya di daerah 3T ini adalah pertama kalinnya.
"Harapannya, BI bisa bekerja sama dengan perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tingkat kualitas uang Rupiah yang terus meningkat," kata Suhaedi.
Bank Mandiri memiliki 528 titik penyebaran, Bank Rakyat Indonesia (BRI) 303 titik, Bank Negara Indonesia (BNI) 205 titik dan Bank Tabungan Negara (BTN) 100 titik. (ang/ang)











































