Dengan NPG seluruh infrastruktur nantinya akan saling interoperabilitas dan terkoneksi. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Eni V Panggabean mengatakan, infrastruktur seperti mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan mesin electronic data capture (EDC) bisa lebih sedikit.
"Sekarang kalau lihat di mall-mall mesin ATM berjajar banyak kan, lalu kalau di kasir juga mesin EDC banyak sekali, ini tidak efisien kalau bisa satu untuk semuanya kan lebih baik," kata Eni di Gedung BI, Jumat (7/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun sebut saja pada 2013 jumlah mesin ATM yang ada hanya 75,8 ribu unit, kemudian pada 2014 naik menjadi 90,6 ribu unit, pada 2015 99,2 ribu unit dan 2016 menjadi 103,4 ribu unit.
Kemudian untuk mesin EDC tercatat 1,15 juta unit. Jumlah ini juga terus mengalami peningkatan sejak 2013 junlah mesin EDC tercatat 634,6 ribu unit, pada 2014 824,6 ribu unit, memasuki 2015 1 juta unit dan pada 2016 1,05 unit. Sedangkan untuk jumlah merchant tercatat 676,2 ribu.
"Nantinya penyelenggara contohnya bank akan lebih murah karena sharing biayanya, kalau dulu investasi mesin ATM dan EDC sendiri nanti bisa bersama bank lain," imbuh dia.
Dia menambahkan, jika mesin-mesin sudah terhubung pasti ada mesin yang tidak digunakan. Nah mesin ini akan disebar ke wilayah-wilayah yang layanan non tunainya masih sedikit. Hal ini untuk meratakan gerakan nasional non tunai. (ang/ang)