Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan NPG akan menciptakan efisiensi yang besar di sistem pembayaran Indonesia.
"Secara umum karena transaksi penyelesaiannya akan banyak di dalam negeri kami harap akan ada penghematan devisa dan efisiensi," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (7/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan NPG bukan hanya masalah biaya.
"Tetap akan ada biaya untuk proses namun jadi menghemat devisa karena tidak perlu bayar fee ke Visa dan MasterCard dan kita semua punya platform transaksi yang sama," kata Jahja kepada detikFinance.
Saat ini pemrosesan transaksi pembayaran domestik masih dilakukan di luar negeri. RI masih harus membayar fee ke penyelenggara sistem pembayaran asing contohnya Visa dan MasterCard.
Dengan NPG, pemrosesan atau routing transaksi pembayaran akan dilakukan di dalam negeri. Hal ini dinilai lebih efisien dan lebih aman. (ang/ang)