Konsumsi Masyarakat Masih Minim, Gubernur BI: Karena Gaji Ke-13 Telat

Konsumsi Masyarakat Masih Minim, Gubernur BI: Karena Gaji Ke-13 Telat

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 21 Jul 2017 18:40 WIB
Agus Martowardojo (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Semester I/2017, konsumsi masyarakat dinilai masih rendah yang disebabkan oleh sejumlah faktor. Namun Bank Indonesia (BI) mengaku optimistis jika konsumsi akan membaik pada semester II tahun ini.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, semester I 2017 memang masih ada perlambatan konsumsi. Keterlambatan gaji ke 13 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dinilai mempengaruhi konsumsi semester I tahun ini.

"Iya salah satunya karena gaji ke 13 dibayarkan pada Juli dari sebelumnya Juni," ujar Agus di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan, konsumsi akan bergeser dari kuartal II ke kuartal III 2017. Agus menjelaskan, pada kuartal II ada momen tahun ajaran baru. Ini mengakibatkan alokasi dana masyarakat Indonesia lebih banyak untuk pembayaran sekolah, sehingga tidak terasa dampaknya ke konsumsi.

Selain itu, masalah yang menyebabkan lambatnya konsumsi adalah korporasi dan perbankan nasional yang masih berkonsolidasi.

Dia optimistis jika konsumsi akan meningkat pada semester II tahun ini. Hal ini karena, masih banyak indikator seperti optimistisnya pengusaha terkait kenaikan harga komoditas.

"Kelihatannya pengusaha masih ingin tunggu apakah ini harga komoditi dunia akan terus tinggi atau kembali terkoreksi," ujarnya.

Kemudian, ekspansi kredit yang belum tinggi karena konsolidasi perbankan juga turut mempengaruhi. Lalu, investasi non bangunan ada kenaikan khususnya di sumber daya alam (SDA), perkebunan, pertambangan dan penggalian mencatatkan peningkatan investasi yang baik.

"Biasanya kalau investasi non bangunan itu untuk beli mesin hingga beli peralatan," tambah dia.

Lalu BI juga memantau pergerakan harga minyak dunia pada 2017 di bulan Juli ini dan BI mengasumsikan ada penurunan pada harga minyak. Hal ini karena pasokan energi di AS cukup tinggi.

Konsumsi rendah ini tercermin dari angka penjualan ritel mengalami penurunan pada Juni 2017 yakni menjadi sekitar 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 8%. Tapi untuk penjualan sepeda motor sudah mengalami perbaikan di akhir bulan, penjualannya sudah 15%, makanan dan pakaian juga sudah mengalami peningkatan. (dna/dna)

Hide Ads