Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, semester I 2017 memang masih ada perlambatan konsumsi. Keterlambatan gaji ke 13 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dinilai mempengaruhi konsumsi semester I tahun ini.
"Iya salah satunya karena gaji ke 13 dibayarkan pada Juli dari sebelumnya Juni," ujar Agus di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, masalah yang menyebabkan lambatnya konsumsi adalah korporasi dan perbankan nasional yang masih berkonsolidasi.
Dia optimistis jika konsumsi akan meningkat pada semester II tahun ini. Hal ini karena, masih banyak indikator seperti optimistisnya pengusaha terkait kenaikan harga komoditas.
"Kelihatannya pengusaha masih ingin tunggu apakah ini harga komoditi dunia akan terus tinggi atau kembali terkoreksi," ujarnya.
Kemudian, ekspansi kredit yang belum tinggi karena konsolidasi perbankan juga turut mempengaruhi. Lalu, investasi non bangunan ada kenaikan khususnya di sumber daya alam (SDA), perkebunan, pertambangan dan penggalian mencatatkan peningkatan investasi yang baik.
"Biasanya kalau investasi non bangunan itu untuk beli mesin hingga beli peralatan," tambah dia.
Lalu BI juga memantau pergerakan harga minyak dunia pada 2017 di bulan Juli ini dan BI mengasumsikan ada penurunan pada harga minyak. Hal ini karena pasokan energi di AS cukup tinggi.
Konsumsi rendah ini tercermin dari angka penjualan ritel mengalami penurunan pada Juni 2017 yakni menjadi sekitar 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 8%. Tapi untuk penjualan sepeda motor sudah mengalami perbaikan di akhir bulan, penjualannya sudah 15%, makanan dan pakaian juga sudah mengalami peningkatan. (dna/dna)