Namun sampai saat ini pihak manajemen, seperti Presiden Direktur First Travel Andika Surachman memberikan penjelasan terkait kepastian keberangkatan jemaah ke tanah suci.
Ada tiga pilihan yang diberikan oleh manajemen First Travel ke jemaah. Salah satunya adalah jemaah bisa berangkat lebih cepat asal melakukan peningkatan atau upgrade paket dari promo ke reguler.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tambahan biaya ini belum termasuk dengan PPN 1% dari total harga yang dicantumkan. Kemudian paket ini juga hanya berlaku untuk seluruh jemaah yang ex Carter dan ex Ramadan.
Kemudian ada juga paket untuk uprgade B dengan jenis Quard Rp 17,9 juta jemaah harus menambah Rp 3,6 juta. Lalu jenis triple Rp 18,9 juta dan jemaah harus menambah Rp 4,6 juta. Lalu jenis double Rp 20,9 juta atau jemaah harus menambah Rp 5,6 juta.
Biaya tambahan tersebut belum termasuk PPN 1%. Hanya berlaku untuk jemaah yang dijadwalkan bisa berangkat setelah musim Haji dan jemaah special seat.
Presiden Direktur First Travel Andika Surachman mengatakan jadwal keberangkatan untuk jemaah yang melakukan upgrade akan diberikan jadwal keberangkatan yang baru.
"Jadwal keberangkatan dimulai pada Oktober 2017 sampai dengan Desember 2017 ini karena manajemen sedang melakukan perbaikan," kata Andika, kepada detikFinance, Senin (31/7/2017)
Dari surat edaran kepada jemaah, disebutkan pada Oktober 2017 tersedia 1.000 kursi untuk jemaah prioritas. Kemudian November 2017 tersedia 5.000 kursi dan Desember 2017 sebanyak 5.000 kursi.
Sementara itu seorang jemaah SM mengatakan dia sempat diminta untuk menambahkan biaya atau upgrade paket promo ke reguler. Namun dia memilih untuk mengajukan pengembalian dana karena First Travel dinilai sudah terlalu lama mengulur-ulur waktu keberangkatan jemaah.
"Yang sudah tambah duluan waktu itu Rp 2,5 juta belum pada berangkat kok, jadi saya mau refund saja," ujar SM. (ang/ang)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 