Bunga Kredit Tinggi, Darmin: Tergantung BI Nyalinya Kayak Apa

Bunga Kredit Tinggi, Darmin: Tergantung BI Nyalinya Kayak Apa

Citra Fitri Mardiana - detikFinance
Senin, 14 Agu 2017 11:25 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Lesunya penyaluran kredit perbankan dinilai terjadi lantaran bunga kredit yang masih tinggi. Dari catatan Bank Indonesia (BI), bunga kredit perbankan saat ini masih di atas 10%, atau 11,83%.

Per Juni 2017, penyaluran kredit perbankan tercatat tumbuh 7,6% atau lebih rendah dibandingkan periode Mei 2017 yang sebesar 8,6%. Penyaluran kredit tersebut terus menunjukkan penurunan, jika dibandingkan periode sebelumnya.

Kondisi tersebut membuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menantang Bank Indonesia (BI) untuk dapat menurunkan suku bunga acuannya, yaitu 7 days repo rate. Penurunan bunga acuan ini diharapkan memicu perbankan menurunkan bunga kreditnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, BI 7 Days Reverse Repo Rate ditahan pada level 4,75% sejak Oktober 2016. Alasannya adalah, ketidakpastian dari sisi global, khususnya Amerika Serikat (AS) yang mempercepat kenaikan suku bunga acuan sejak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

"Wah itu tergantung BI nyalinya kayak apa. Pak Agus (Gubernur BI) sudah buka wacana (menurunkan suku bunga)," ungkap Darmin, di sela-sela Seminar Nasional 'Apakah Perekonomian Indonesia Melambat', di hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/8/2017).

Darmin mengaku, menyerahkan sepenuhnya kebijakan tersebut pada pihak-pihak terkait. Termasuk salah satunya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dinilainya mampu mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan.

"Sebenarnya orang-orang OJK yang sekarang, orang-orang yang punya kecenderungan mendorong tingkat bunga turun," ujarnya. (wdl/wdl)

Hide Ads