BI akan mengumumkan arah kebijakannya melalui keputusannya dalam menahan atau mengubah tingkat suku bunga acuannya.
"Turun dong (sebaiknya). Tapi saya lebih baik tidak komentar dulu, biar BI yang kerja dan mikir, jangan dikomentari dulu," kata Darmin di Kemenko Bidang Perekonomian, Jalam Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (20/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin mengungkapkan BI harus memperhatikan kondisi ekonomi global dan potensi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) Federal Fund Rate (FFR). Sehingga ditahannya atau diubahnya suku bunga acuan BI bisa ditransmisikan ke industri.
"Yang jelas, memang ada plus minusnya. BI harus pertimbangkan. Perlu dilihat kapan Amerika Serikat (AS) mau naikkan suku bunga. Karena itu jadi bahan pertimbangan. Jadi BI bisa perkirakan soal policy ratenya kapan harus naik atau turun," ujar Darmin.
Per Juli 2017, BI 7 Day Reverse Repo Rate tetap berada 4,75%, sedangkan untuk suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4% dan Lending Facility tetap sebesar 5,50%. (ara/dna)











































